Pages

Senin, 31 Desember 2012

SuperSpeedy Saves TelkomCity!


     
          TelkomCity, sebuah kota masa depan dengan kecanggihan luar biasa. Segala sesuatu serba digital. Kota ini memiliki penduduk yang aman, tenang, dan sejahtera. Mereka melakukan semua aktivitasnya dengan bergantung pada gadget, internet, dan jaringan nirkabel lainnya. Jarak, ruang, dan waktu benar-benar menjadi tidak terbatas.  Segala sesuatunya serba cepat. Penduduk TelkomCity pun hidup sejahtera karena aktivitas mereka tidak terbatas. Kota ini sangat damai hingga tingkat kejahatan di kota ini pun sangat rendah. Semua penduduk sudah larut dengan kenyamanan hidupnya.

TelkomCity diatur oleh pemerintah Telkom Indonesia Castle, dimana ia memiliki sejumlah Departemen yang memiliki fungsi masing-masing. Setidaknya ada 6 bidang yang dibagi menjadi beberapa departemen Besar. Mereka bertugas melayani kebutuhan peenduduk dan mengatur tata kelola di TelkomCity. Di Bidang Pelayanan dasar Internet,  ada Telkom Speedy yang bertugas dalam akses jaringan internet, Speedy monitoring dalam bidang pertahanan dan keamanan, dan Indonesia Wifi sebagai penyedia sinyal Wifi terkuat di seluruh pelosok TelkomCity, Di bidang telekomunikasi, ada Telkom Flexi dan Telkomsel  sebagai penyedia jasa telepon dan komunikasi antar warga, di bidang hiburan dan media elektonik, ada  UseeTv dan Telkom Vision sebagai penyedia jasa media elektronik dalam bentuk TV online. DI bidang pendidikan ada Qbaca yang bertanggungjawab dalam bidang informasi dan pendidikan, DI bidang Ekonomi ada Konten Speedy yang berandil besar di bidang ekonomi dan bisnis penduduk TelkomCity,  serta yang terakhir, Melon Indonesia ,sebagai pusat industri musik di telkomCity yang merupakan industri tersendiri sebab penduduk TelkomCity sangat menyukai musik sebagai bahasa yang universal.

Namun sayangnya, dibalik seluruh kecanggihan TelkomCity, penduduk TelkomCity cenderung egois dan individualis. Mereka sudah merasa tenang dalam zona nyamannya sehingga kurang bersosialisasi antar warga. Padahal warga di TelkomCity hanya 1.000 orang. Dikota-kota lain, setiap warga biasanya saling menyapa dan bersosialisai. Namun di TelkomCIty, semua warganya serba sibuk dengan urusan prbadinya.Tuntutan bisnis dan karir sangat padat sehingga mereka lupa untuk bersosialisasi. Segala bentuk hiburan di TelkomCIty seperti film, TV, dan musik hanya mereka nikmati  sendiri.

Keadaan inilah yang membuat SuperSpeedy (SS) merasa  sangat sedih dan dikucilkan. Superspedy adalah pahlawan kota TelkomCity yang dulu sangat diidolakan oleh warga TelkomCity. Ia  memiliki SPeedyTouch, sebuah cube hitam dengan sumber daya energi yang besar dan sustainable untuk mencukupi kebutan warga. Ialah pahlawan yang berhasil membangun TelkomCity menjadi sebuah kota digital dan serba mudah.  Dan tak lupa membasmi kejahatan hingga  tak lagi ditemukan orang jahat di TelkomCity. Hingga saat ini, SuperSpeedy masih tinggal di telkomCity. Ia masih ingin melindungi kota itu. Tapi dengan cara apa? sudah tidak ada lagi kejahatan. Penduduk pun seolah tak peduli dengan keberadan SuperSpeedy.

Hingga suatu ketika, pada musim dingin di bulan Desember, muncul lima buah piring hitam aneh yang melayang-layang. Penduduk mengira itu adalah salah satu eksperimen ilmuwan-ilmuwan di TelkomCastle untuk membentuk teknologi baru yang lebih canggih. Penduduk cuek saja terhadap kehadiran piring hitam tersebut. Mereka tetap menjalankan aktivitasnya dengan gadget di tangan ataupun layar hologram yang memancar selagi mereka beraktivitas. Hingga akhirnya piring-piring hitam itu meluncurkan suatu tempakan,”Dzzing!! Dziiing!!” tembakan laser kuning yang berbahaya,langsung dapat meruntuhkan bangunan dan merusak gadget penduduk.


“Aaaa….AAAA!!!” jeritan penduduk terdengar dimana-mana. Suasana kota mendadak mencekam. Semua penduduk lari mencari tempat perlindungan.

“Apa yang sedang terjadi? Apakah kota kita diserang?” teriak salah seorang penduduk, seorang wanita berambut panjang yang sedang mengendap-endap di balik reruntuhan bangunan.

“Aku tak tahu.,lari saja!!” kata seorang laki-laki berpakaian rapi sambil lari terbirit-birit.
                                                            enrisulv.elfwood.com

                                           
 

Tak  jauh dari wanita itu berlindung, ada seorang anak kecil  yang tengah terhimpit reruntuhan bangunan. Ia tak bisa  bergerak. Tak jauh dari anak kecil itu, piring-piring terbang mulai mendekat dan mengeluarkan kaki-kaki besi dari bawah piring terbangnya, seolah hendak menangkap anak itu. Anak itu menahan jeritannya, wajahnya gugup,

                                                          http://illustrationsource.com

        ”Tolooong.. tolooong akuu!!” jerit  anak itu tertahan.

“Seseorang tolong selamatkan dia!” wanita itu menjerit. Ia melihat sekitarnya. Orang-orang disana tak ada yang bergerak sedikitpun. Duduk menyudut takut ketahuan si piring terbang. Dasar pengecut, gumam wanita itu. Ia dengan cepat berusaha berlari kearah anak itu, ia berusaha mengangkat puing bangunan yang menghimpit anak itu. Berat. Ia tak sanggup mengangkatnya.

”UUugghhh… berat sekali, hh..h…” katanya sambil terengah-engah. Ia menoleh ke samping dan melihat piring terbang hitam itu semakin mendekat, kaki-kaki besinya sudah siap mencengkeramnya bersama anak kecil itu.

“Ayolah!!!!” kata wanita itu sambil terus mengangkat puing.

“Bertahanlah! Kita pasti bisa mengangkat ini” katanya pada anak kecil itu. Piring terbang hitam semakin mendekat, kaki besinya telah menyentuh rambut wanita itu dan menjepitnya,

”TIdaaaaakkk… “ jerit wanita itu. Disaat yang bersamaan terdengar bunyi gemeretak, wanita itu, yang menutup matanya sambil kesakitan, merasakan jeratan besi di rambutnya mengendur. Ia beranikan diri membuka matanya. Superspeedy ada disana mematahkan kaki-kaki piring terbang itu.  Terdengar bunyi raungan yang sangat keras. Ternyata SuperSpeedy berhasil meretakkan bagian bawah piring terbang dengan pukulannya.Piring terbang itu menaikkan ketinggiannya lalu perlahan-lahan menghilang. SuperSpeedy datang mendekati wanita itu,

“Tidak apa-apa?” kata SuperSpeedy. Dengan kekuatannya, hanya butuh waktu beberapa detik untuk memindahkan puing-puing bangunan yang menghimpit anak kecil itu. Anak kecil itu lalu mengucapkan terima kasih dan pergi menuju orang tuanya.

“Tidak apa-apa. Terima kasih SS. Kamu datang disaat yang tepat” kata wanita itu sambil membenarkan rambutnya yang acak-acakan.

“Siapa mereka? Ada apa mereka datang kemari?”

“Mereka adalah Gorara, makhluk asing dari planet Gagarin. Aku tak menyangka mereka sampai  di TelkomCIty secepat ini” kata SuperSpeedy menjelaskan.

“Gorara? Makhluk apa itu? Apakah mereka akan menghancurkan TelkomCity?”

“Ya. Mereka adalah alien-alien yang sudah lama mempersiapkan kedatangan mereka ke TelkomCity. Mereka ingin mengambil SpeedyTouch sebagai sumber energi tak terkalahkan. Apabila Speedytouch digabungkan dengan senjata dan teknologi mereka, maka kekuatannya dapat menghancurkan dunia.”

Wanita itu terperanjat mendengarkan penjelasan SuperSpeedy. Ia tak percaya kotanya berada  dalam keadaan bahaya.

“Apakah kamu mengenal mereka? Bagaimana kamu tahu mereka akan datang kemari?”

“Planet Gagarin dan planet Spidinus,  tempatku berasal, adalah dua planet yang berdekatan. Dulu kami hidup saing membutuhkan dan berdampingan. Suatu ketika, raja planet Gagarin, Hugora, meminta kami untuk menyerahkan Speedytouch kepadanya. Mereka ingin memiliki teknologi  secanggih di Spidinus sehingga mereka tak perlu lagi bergantung pada kami. Raja kami, Spidus, tak ingin berkelahi dengan mereka dan menyuruhku untuk membawa SpeedyTouch ini jauh-jauh dari planet Spidinus. Hugora sangat marah akan keputusan raja Spidus. Ia lalu mengirim  anak buahnya, para gorara untuk mencariku yang bersembunyi diantara planet-planet di galaksi ini. Aku tak percaya mereka begitu cepat menemukanku” kata SuperSpeedy panjang lebar.

“Sebaiknya kita pergi dari sini, kita harus melapor ke TelkomCastle dan memberitahu walikota mengenai rencana selanjutnya” ajak wanita itu.

“Baiklah, aku akan membereskan runtuhan bangunan yang membahayakan disini dulu. Siapa namamu?”Tanya SuperSpeedy pada wanita itu.

“Panggil aku San”

“San? Bukankah kau anak walikota? Bagaimana kau ada disini? Seharusnya kau tidak turun ke kota.”

“Tadi aku sedang city patrol. Ternyata aku keluar rumah disaat yang sangat tepat. Tapi terima kasih telah menyelamatkanku dan anak kecil tadi” kata San sambil berjalan menjauh menuju kantor Walikota.




***

DI Markas Telkom Indonesia Castle

“Apa rencana kita selanjutnya?” kata komandan Jim pada seluruh kepala departemen yang hadir dalam rapat terbatas itu.

“Komandan, bolehkah saya melaporkan hasil riset mengenai Gorara?” kata Q, dari departemen Qbaca. Komandan Jim mengangguk.

“Gorara,spesies alien dengan tinggi kurang lebih 50 cm. Berkepala bulat, tidak berantena.  Memiliki struktur wajah seperti manusia hanya saja tidak memiliki hidung. Umumnya berwarna biru laut. Namun bisa berubah wana seperti bunglon jika menyentuh suatu benda lain. Intelegensinya cukup. Sangat menyukai musik instrumental. Dan ini yang paling parah, mereka dapat menjelma menjadi makhluk lain selama dua jam sebelum kembali ke wujud asli mereka. Dan, pola penyerangan mereka adalah memakai kekerasan di awal,seperti perang piring terbang hari ini, lalu selanjutnya mereka akan menjelma menjadi manusia untuk mempelajari kehidupan di tempat target mereka, dan diam-diam mengambil SpeedyTouch” Kata Q menutup penjelasan. Suasana dalam ruangan menjadi sangat hening. Seluruh kepala departemen berpikir keras.

“Musuh yang sangat tangguh” kata  Niton, kepala Speedy Monitoring.

“Bagaimana kita bisa melacak mereka? Jika mereka bisa membaur menjadi warga  TelkomCIty?” lanjutnya.

“Itulah hal yang harus kita pecahkan” kata Komandan Jim.

”Superspeedy, apa kelemahan terbesar dari para Gorara? Adakah sesuatu yang dapat  menjadi kesempatan kita untuk mengalahkan mereka?”

“Aku tidak tahu komandan. Kita akan mencari tahu bersama-sama. Tapi ada satu hal  yang kita miliki dan mereka tidak punya.” Jawab SuperSpeedy

“Apa itu?”tanya semuanya serentak

“Jari. Gorara tidak memiliki jari. Mereka melakuakn seluruh cara perpindahan dengan telepati menggunakan mata mereka atau memegang dengan kepalan tangan mereka.” kata SuperSpeedy

“Ah, benar! Kita dapat memanfaatkan titik lemah itu. Bukankah seluruh kegiatan kita mayoritas menggunaakn jari? Menyentuh layar sentuh dengan jari, memindahkan hologram dengan jari. Jari adalah aset penting! Kita masih punya kesempatan” kata  Ome, kepala Telkomsel.

“Kalau begitu mari kita bekerjasama untuk mengenyahkan alien itu dari TelkomCity.Kami dari masing-masing departemen siap membantu” kata WIf ,dari Indonesia Wifi.

“Kekuatan antar departemen saja tidak cukup, Wif. Kita juga membutuhkan partisipasi penduduk. Kita harus bekerjasama dengan mereka. Pesawat Gorara ada lima buah. biasanya satu pesawat berisi 100 Gorara. Jumlah musuh kita ada separuh dari jumlah penduduk kita,Wif” kata SuperSpeedy.

“Baiklah, nanti aku akan pasang iklan dan peringatan yang besar bagi setiap penduduk yang berkunjung ke situsku” kata Eco, dari Konten Speedy

“Ya, dan mungkin aku juga bisa membuatkan sebuah lagu mengenai Gorara untuk diputar di situsku nanti”kata Mole, dari Melon Indonesia sambil terus menempelkan headset di kepalanya.

“Aku tak yakin penduduk akan membantu kita. Sepertinya mereka terlalu takut dan tidak  peduli. Aku heran mengapa mereka sangat indoividualis sekali..” gumam Niton tertunduk.

“Aku akan membantu!!” sebuah suara dari pintu ruangan membuat semua yang hadir disana menoleh. San berdiri disitu.

“Tidak semua penduduk seperti yang kau pikirkan, aku dan teman-temanku masih peduli akan kota ini, dan kami tidak individual. Kamu bisa mempercayaiku. Dengan bantuan dari departemen-departemen di TelkomCastle, aku yakin kita bisa mengalahkan mereka” kata  San Mantap. Semua yang hadir disitu mengangguk. Mereka siap dengan rencana besar mereka menghadapi para Gorara.




***

Esoknya, serangan demi serangan dimulai. Para Gorara kali ini menyerang tidak dengan kekerasan. Mereka menyamar menjadi manusia dan  berbaur dengan penduduk. Mereka menggunakan masker dan sarung tangan untuk menutupi hidung dan jari-jari mereka, ada pula yang memasang hidung dan tangan palsu. Namun hal itu tak membuat suatu kecurigaan karena saat ini TelkomCIty tengah berada paada musim dingin, dimana semua penduduk mayoritas juga menggunakan sarung tangan dan syal atau masker. Dengan tingkat intelegensi yang cukup, Gorara hanya sedikit menguasai bahasa manusia. Tapi toh mereka tak membutuhkannya karena penduduk di TelkomCity jarang saling menyapa. Dengan cara berbaur, Gorara malakukan pemindaian sidik jari dan retina untuk mendapat akses di bangunan-bangunan TelkomCity. Meski tak memiliki jari, ternyata Gorara cukup pintar untuk membuat sidik jari palsu dengan menggunakan tangannya yang hanya berbentuk sebuah kepalan.

Pihak TelkomCastle sudah menyusun rencanan matang untuk hal ini. Demi mencegah kehebohan penduduk akan adanya Gorara diantara mereka, SuperSpeedy meminta Uzi dari UseeTV dan Dion Dari TelkomVision menyiarkan pemgumuman mengenai adanya Gorara diantara penduduk melalui siaran TV mereka. Seperti rencana awal, Mole dan Eco juga sudah gencar memasang banner “Awas Gorara di sekitar anda” di situs mereka. Penduduk diminta jangan panik dan berlaku seolah-olah tidak tahu agar Gorara merasa penyamaran mereka berhasil.

Disisi lain, Niton bertugas untuk memperketat pengawasan monitoring penduduk di seluruh sudut TelkomCIty. Ia menambahkan akses deteksi sidik jari dan retina pada penduduk yang hendak memasuki suatu bangunan. Disisi lain, Wif memperkuat jaringan sinyal hingga ke pelosok TelkomCity dan ke ruangan bawah tanah.  Wif  bekerjasama dengan Spid dari TelkomSpeedy agar koneksi internet penduduk tidak terputus, sehingga mereka bisa tetap saling terhubung.

Untuk mendeteksi dini keberadaan Gorara, San membuat tulisan singkat mengenai cara membedakan Gorara dan Manusia, lalu ia meminta Q untuk  mempublikassikannya ke Qbaca dan menyebarkannya ke seluruh gadget penduduk. Caranya cukup sederhana, yaitu saling menyapalah. Gorara memiliki perbendaharaan kata yang terbatas. Jika  ia tidak terlalu berespon terhadap obrolanmu, maka ia adalah Gorara. Segeralah melapor ke SuperSpeedy tentang keberadaan Gorara melalui pesan singkat atau voice code dengan Telkomsel atau Telkom Flexi.

Dengan adanya pesan tulisan San, semua penduduk mengetahui hal tersebut dengan cepat. Mulai hari itu, masing-masing penduduk saling bertegur sapa dan menyanyakan kabar, kadang mereka lanjut mengobrol. Disadari atau tidak, TelkomCity menjadi lebih ramai saat itu. Entah sudah berapa lama mereka tak saling menyapa, dan begitu banyak kabar yang terlewatkan diantara mereka sendiri. Seorang Wanita muda menyapa lelaki yang dilewatinya,

“Selamat  pagi, mau pergi kemana?” tanyanya.

“Selamat pagi” lalu orang yang disapanya beranjak pergi. Melihat hal tersebut, wanita itu mengejarnya.

“Hei, apakah kau punya waktu? Aku ingin ke stasiun, tapi aku lupa arahnya. Aku meninggalkan gadgetku di rumah. Apakah kau tahu arahnya?” tanya wanita itu panjang lebar. Orang yang disapanya tak menjawab dan terus berjalan.  Tidak biasanya setelah ada pengumuman di Qbaca itu ada penduduk yang tidak menjawab pertanyaan.Setidaknya ia bilang tidak tahu. Tapi orang ini diam saja. Wanita itu melihatnya memakai syal dan sarung tangan. Ia segera mengirim pesan ke SuperSpeedy menggunakan Telkomsel, tak berapa lama kemudian, lelaki itu sudah diamankan oleh pihak  SpeedyCop sebagai polisi keamanan di TelkomCIty.

Dengan strategi tersebut, SuperSpeedy telah berhasil mengamankan para Gorara di suatu penjara khusus yang tidak dapat ditembus oleh Gorara. Meskipun belum semua terkumpul, namun Saat ini ia bingung bagaimana cara mengenyahkan para Gorara. Ia masih belum menemukan titik  lemah  musuhnya.


“Sudah ada berapa Gorara yang terkumpul?” Tanya Eco,kepala Konten Speedy

“Sekitar 350an. Ternyata cara ini cukup efektif. Dalam 20 hari kita bisa mendapat sebanyak ini” jawab SuperSpeedy

“Jangan senang dulu. Hingga saat ini aku masih belum bisa menemukan kelemahan mereka. Berbagai risetku terhadap salah satu Gorara belum  ada yang berhasil. Mereka tidak mati dengan pemanasan, cuaca dingin, pukulan, keadaan tanpa oksigen, entah aku harus bagaimana” kata Q putus asa.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka,

“Nih, aku bawain sekitar 100 Gorara ke penjara. Hebat kan aku” kata Mole dengan bersiul ceria.

“Hebat sekali kau Mole, bagaimana caranya?” Exi, kepala Telkom Flexi bertanya

“Mudah saja.Bukankah dulu Q bilang Gorara sangat menyukai musik instrumental,  lalu aku membuat musik instrumental sebagai most played track di Melon Indonesia dan memutarkannya, bahkan aku putar juga di took musik dan kafe. Penduduk yang terlihat sangat menikmati hingga bergoyang-goyang saat kuputarkan instrumental, aku sapa deh. Jika mereka tidak merespon, ya aku tangkap. Gampang kan” kata Mole.

Semua kepala departemen bertepuk tangan atas ide Mole. Tak berapa lama kemudian,  Niton masuk terengah-engah.

“Gawat, hampir saja markas kita dibobol oleh para Gorara. Untung berhasil kutangkap” kata Niton sambil mengelap keringatnya.

“Hah,bagaimana ceritanya?” kata Uzi

“Ya, ada seorang Gorara yang berhasil memindai sidik jari dan retina staf kita, hingga ia bisa memasuki pintu gerbang lapis  pertama. Lalu saat ia akan masuk di pintu gerbang berikutnya, aku mengecek apakah benar staf tersebut yang akan masuk. Aku melihat monitor IP kamera di seluruh gedung dan di rumah milik staf kita. Ternyata staf kita yang asli sedang bersama keluarganya di rumah. Buru-buru aku menanyai si staf gadungan itu lewat intercom. Karena dia hanya menjawab singkat,aku putuskan untuk menangkapnya.”

  “Wah,benar sekali. Kalau begitu kita harus lebih waspada sekarang” kata Uzi.  Ketika semua kepala departemen terkumpul, SuperSpeedy masuk ke dalam ruangan.

“Oke,ada hal penting yang harus kita bahas” kata SuperSPeedy membuka rapat.

“Hari ini aku mendapat laporan bahwa Wif berhasil menemukan lima pesawat Gorara yang tersembunyi tidak terlihat. Berarti kita sudah selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan masalah ini”

“Ya, Benar.  Saat aku melacak sinyal wi-fi ku, ada beberapa daerah yang tidak terjangkau sinyal Wi-fi.Aku sudah mencoba memperkuat sinyal tetap tidak berhasil. Setelah aku datang ke lokasi,tenyata disitu tersembunyi pesawat milik Gorara. Saat ini sudah diamankan oleh tim” jelas WIf.

“Berarti tinggal satu langkah lagi. Bagaimana cara mengenyahkan mereka semua. Kita belum menemukan solusi. Ada yang sudah tahu?” tanya SuperSpeedy. Seluruh ruangan hening. Tidak ada yang tahu.

“Aku tahu cara melenyapkan Gorara!” lagi-lagi suara dari pintu ruangan yang tiba-tiba terbuka. San berdiri  disitu.

“Bisakah kau datang dengan mengetuk pintu dulu?” kata Mole

“Ah, sudahlah. Sepertinya aku tahu kelemahan mereka”

“Apa itu?” Tanya SuperSpeedy

“Tadi pagi saat aku sedang jalan-jalan, ada sesorang yang membuntutiku dari belakang.Karena takut aku hendak menghubungimu SuperSPeedy. Namun, aku salah memencet tombol,  yang aku pencet adalah shortcut ke music player. Lalu music playerku memainkan lagu rock dalam playlistku dengan sangat kencang.  Saat aku melihat ke belakang, orang yang membuntutiku tadi menggelinjang. Aku kaget sekali.  Aku tercengang dan mengamatinya. Ia terus saja bergeliat, menggelinjang dan akhirnya menyusut menjadi makhluk berwarna biru dan ia meledak bersama sepercik api kecil. Aku terkejut dan langsung berlari. Lalu aku terfikir bahwa jangan- jangan orang tadi adalah salah satu Gorara. Aku melihat ke tanganku dan saat itu music playerku masih melantunkan lagu rock itu.” Jelas  Ssn panjang Lebar

“Bagus, kalau begitu mudah saja. Kita putarkan musik rock di seantero pelosok kota, lalu biarkan mereka mati. Simpel kan?” timpal Mole.

“Tidak bisa. Sangat membahayakan.” Kata SuperSpeedy. “Mereka akan meledakkan api kecil saat mendengar lagu rock, dan itu dapat membuat penduduk takut. Sepertinya aku ada ide.” terang SuperSpeedy sambil tersenyum

“Dion, adakah event yang dapat mengumpulkan penduduk dalam waktu dekat ini” lanjutnya.

“Ada bos. ini hampir akhir tahun, biasanya ada pesta kembang api di alun-alun kota. Banyak penduduk yang akan datang. Bukankah SpeedyTouch biasanya juga dipamerkan disana? sebagai penghormatan atas sumber daya energinya pada telkomCity.” jawab Dion

“Bagus,tahun ini pesta kembang apinya akan lebih  meriah” sambut SuperSpeedy dengan tersenyum.






***


31 Desember

Akhir tahun, hari yang dinanti-nanti oleh penduduk kota. Mereka menyulap alun-alun menjadi sebuah panggung festival yang gemerlap dan ramai. Pihak TelkomCastle telah mempersiapkan hal paling istimewa dalam pesta penyambutan tahun baru. Di belakang panggung telah disiapkan satu kain hitam yang sangat besar, menutupi sesuatu. Menjelang sore,alun-alun semakin dipadati penduduk.

“Oke, jam 6 aku play ya instrumentalnya” kata Mole pada para staf. Ada alasan untuknya memutarkan musik instrumental di akhir tahun. Sebab instrumental telah menjadi the most played category dalam melon.  Padahal biasanya, saat akhir tahun begini, musik yang diputarkan adalah musik-musik hits yang ceria.

Pukul 6 sore, musik instrumental mulai mengalun. SpeedyCops menyamar diantara penduduk untuk mendeteksi penduduk mana yang bereaksi terhadap musik instrumental. Mereka langsng mengamankan jika terlihat ada penduduk yang mencurigakan.

“Sudah hampir jam 11. Sudah berapa Gorara yang tertangkap? Sebentar lagi SpeedyTouch akan dipamerkan. Aku khawatir ia akan dengan mudah dicuri jika belumsemua Gorara tertangkap” kata Exi.

“Kurang 20  Gorara lagi. Sepertinya mereka memakai headset tebal sehingga tidak terpengaruh terhadap musik” kata Niton.

“Tenang saja, tetap display SpeedyTouch jam 11 dipanggung. Itu untuk memancing mereka mendekat.” kata SuperSpeedy

“Tapi SuperSPeedy…” rengek Exi.

“Tenangkah, kita jauh lebih kuat dengan bantuan kalian semua dan penduduk disini” kata SuperSpeedy meyakinkan

Jam 11 malam. SpeedyTouch, sebuah cube hitam yang bersinar, dipajang di tengah-tengah panggung. Semua penonton terpesona. Hanya setahun sekali mereka bisa melihat itu. Mereka heran bagaimana benda itu tetap bersinar terang padahal sudah menyuplai energi selama setahun penuh untuk kota ini. Bagi penduduk, Speedytouch adalah harta yang sangat berharga. Walikota muncul untuk memberikan sambutan.

“Terima kasih… tahun ini adalah tahun yang berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini saya bangga terhadap penduduk TelkomCity. Tahun ini kalian semua menyatu.Kalian sudah mulai bertegur sapa. Kedatangan Gorara sebulan terakhir, ternyata dapat mempererat persatuan kita. Semoga tahun depan TelkomCity semakin aman, dan penduduknya semakin ramah dan bersosialisasi. Saya rasa tahun ini kita sudah menang. Menang melawan keegoisan diri, melawan ke-aku-an.  Terima kasih telah menjaga kota ini” kata walikota menutup sambutan. Ia lalu mendekati Kotak SpeedyTouch.

“Dan ini… harta paling berharga TelkomCity.. SpeedyTouch, terimakasih telah memberikan energy pada kami, kehidupan bagi teknologi kami.” Walikota lalu mengangkat Speedytouch tinggi -tinggi. Semua warga saling memotret Walikota dan SpeedyTouch yang dipegangnya. Tak lama kemudian…

“Pencuri!!” teriak salah seorang penonton.

“Speedytouch telah dicuri.Kotaknya kosong!!!!” seru penonton yang lain.

Walikota kaget mendengar seruan itu. Ia mendongak keatas.  Ternyata benar SpeedyTouch telah dicuri.  Saat ia hendak memanggil SuperSpeedy, ternyata SuperSpeedy telah berada di sampingnya,

“Tenang pak Walikota, kami akan mengembalikan SpeedyTouch segera. Tim kami sedang mengejar para  Gorara yang mencuri SpeedyTouch” kata SuperSpeeedy menjelaskan.

SuperSpeedy melesat meninggalkan Walikota.Ia melihat lurus kedepan, tampak hologram titik koordinat Gorara yang membawa SpeedyTouch. Sebelumnya, tim SuperSpeedy telah memasang chip pengintai di dalam box SpeedyTouch.. ini merupakan salah satu rencana yang sudah disiapkan.

Disisi lain,WIf mengepung dari arah berlawanan. Ia dapat mengenali Gorara dengan sinyal Wi-Fi yang dipancarkan dari chip tersebut.

“Aku akui, ide kamu soal SpeedyTouch palsu berhasil. Aku tidak kepikiran soal itu sebelumnya” kata Wif  pada Dion.

“Haha.  Kaupunya teman sepertiku, Wif. Aku kan bisa mengubah tampilan kotak hitam biasa menjadi seolah seperti speedyTouch. It’s called Vision….Vision.... haha.Lagipula jika kita memakai SPeedyTouch asli, kita akan kesulitan menaruh chip itu disana. Pasti cip itu akan terbakar, kekuatan SpeedyTouch sangat besar.boxnya saja khusus, hasil eksperimen si Q” jawab Dion sambil tertawa.

“Kau benar,mai kita bereskan rombongan Gorara terakhir ini” kata Wif mengakhiri obrolan.

Lalu tibalah mereka, di suatu padang yang luas,t ak jauh dari pusat kota TelkomCIty. Gorara terkepung di tengah, dikelilingi oleh Wif, Dion, Niton, Spid, Q, dan SuperSpeedy. “Menyerahlah!” kata Niton

Situasi semakin tegang. Gorara mendekap erat SpeedyTouch. Ia melihat ke sekitar. Mencari celah.

“Kau tak akan menang melawan kami” teriak Wif

Mereka semua mengelilingi para Gorara yang tersisa. SuperSpeedy menghitung. Ada 20. Lengkap. Berarti sudah siap.

“Kau sudah siap, Q?” Tanya SuperSpeedy pada Q disebelahnya. Q mengangguk.

“Oke,Spid, bersiaplah di posismu. Aku akan memulainya” kata Q pada Spid. Spid mengangguk.

Q lalu menekan tmbol di jam tangannya. kotak yang di pegang oleh para Gorara meledak dan menjadi sebuah jaring yang lebar.

“SEKARANG!!” perintah SuperSpeedy.

Spid degan cepat meraih jaring-jaring itu dan memutarkannya mengelilingi Gorara. Wif, Dion dan Niton membantu Spid menguatkan sampul untuk mengikat para Gorara. Semua Gorara terjerat dalam jaring tersebut.

“SS, ada1 Gorara yang kabur” sahut Spid. SuperSpeedy langsung mencari satu Gorara yang kabur dan menangkapnya secepat kilat.

“Kau Gorara yang nakal. Berkumpullah dengan teman-temanmu” kata Superspeedy sambil memasukkan Gorara itu ke dalam karung.

Mereka semua saling berpandangan. Bernafas lega. Akhirnya semua Gorara dapat ditangkap.

“Kita harus kembali ke alun-alun kota. Ada hal yang harus diselesaikan segera” perintah SuperSpeedy pada teman-temannya.

DI alun-alun semua penduduk menyambut meriah SuperSpeedy dan kawan-kawan. teriakan teriakan kemenangan saling dielukan. SuperSpeedy membawa 20 Gorara yang tersisa di dalam karung.

“Pak Walikota, kami berhasil menangkap mereka. Ini adalah Gorara yang terakhir. Dan SPeedyTouch berhasil diselamattkan” Semua penduduk bertepuk tangan. Disaat yang bersamaan muncullah kotak yang sangat berkilauan dari tengah panggung.

“Ini.. SpeedyTouch yang asli. Yang tadi hanya tipuan untuk memancing Gorara. Dan kami, masih punya satu kejutan lagi untuk penduduk telkomCity” kata SuperSpeedy sambil beranjak ke belakang panggung. Semua penduduk antusias menunggu kejutan apalagi yang akan hadir.

Di belakang panggung, karung berisis Gorara dimasukkan dalam pesawat piring terbang mereka sendiri. Sudah ada 5 piring terbang yang disiapkan di balakang panggung, ditutupi oleh sebuah kain yang sangat lebar.

“Bagaimana Niton?” Tanya SuperSpeedy

“Kamera Siap”

“Mole?” 

“Semua soundsystem superbass sudah disambungkan ke dalam masing-masing piring terbang. Suaranya akan sangat fantastis. It’s Show time! Wuhuuu…!! “

“Sudah siap semuanya?” tanya SuperSpeedy

“SIAPPP!!” seru semua anggota mantab

Dan hadirin… kita akan menyambut pergantian tahun yang telah ditunggu-tunggu.. sebuah  petunjukan spektakuler menarik yang tidak akan terlupakan..mari kita hitung mundur…

10…. 

Kain hitam tersingkap

9….. 8……

Mesin piring terbang dihidupan…

“Nyalakan musiknya sekarang Mole…” seru Niton.

“Siap” seru Mole

7…..6…..

Piring terbang mulai terangkat… satu persatu Gorara daam piring terbng itu bergeliat menggelinjang.

“Berhasil!! Berhasil!!”  seru Q dan Ome

5…4…..

Semakin banyak Gorara yang bereaksi, suara deru mesin diluar membuat penunton tidak mendengar suara musik rock yang sangat kencang di dalam piring terbang. Para penonton takjub melihat piring terbang tersebut mulai terangkat semakin tinggi.

3….2…..

Piring terbang terangkat semakin tinggi. Hampir semua Gorara menggelinjang hebat akibat volume suara musik yang dikeraskan maksimal


1……

Piring terbang sudah sagat tinggi

“Ayolah,meledaklah tepat watuu..” harap Mole


0.


DOOOOORRRRR!!!!!DUAAAARRRR!!!

SELAMAT TAHUN BARU!!!!!

Satu persatu piring terbang yang sudah sangat tinggi diatas sana meledak membentuk percikan api yang sangat indah, layaknya kembang api. Percikan api tersebut sangat dahsyat dan berkilau, lebih bagus daripada kembang api di tahun-tahun sebelumnya. Seluruh penduduk  berdecak kagum dan bersorak melihat pemandangan itu.

“Indah sekali..”gumam penduduk. Untuk beberapa saat penduduk terkesima dengan letusan demi letusan dari piring terbang itu.

“Dengan meledaknya piring terbang ini… Gorara telah ikut musnah didalamnya. Terima kasih atas bantuan para penduduk yang telah menangkap Gorara satu persatu. Kalian tidak hanya mengalahan musuh kita bersama, tapi juga telah mengalahkan musuh yang nyata, yaitu keegoisan  diri sendiri. Sebulan ini kemajuan penduduk TelkomCity sangat baik..Saya senang kalian saling  bersosialisasi. Semoga TelkomCity selalu aman. Amin…” Kata Sperspeedy menutup pidatonya

Seluruh penduduk bertepuk tangan, mereka mengelu-elukan nama SupersSpeedy. Lamat-lamat terdengar penduduk bergnmam,

“Terima kasih SuperSpeedy, terimakasih telah menyadarkan kami. Kami cinta Superspeedy!!”

Sementara itu, tim dari TelkomCastle saling berpelukan dan berterima kasih atas kerjasama tim mereka yang baik.

“Kita akan selalu bersama-sama.”kata Q

“Demi TelkomCity” kata Niton.

Dan, akhirnya, TelkomCity kembali aman damai dan sejahtera..


                                http://www.bestourism.com/medias/dfp/13449
                                                                       



SELAMAT TAHUN BARU!!!
The end

Senin, 10 Desember 2012

APA YANG MEMBEDAKAN ODHA DENGAN KITA?


ODHA.
Alias  Orang Dengan HIV/AIDS. Alias Orang yang telah divonis mengidap HIV/AIDS . Alias orang-orang yang notabene dikucilkan oleh masyarakat. Alias orang-orang yang less motivasi. Alias orang-orang  yang sudah tidak memiliki harapan hidup.

Benarkah begitu?
Come to think of it.  Apa yang membedakan kita dengan mereka? Kebanyakan orang beranggapan  ODHA adalah orang-orang yang secara kebetulan mengidap HIV/AIDS—jika memang HIV/AIDS bisa dianggap suatu ‘kebetulan’, lalu mengetahuinya—bahwa mereka positif, lalu depresi, lalu hilang harapan hidup, lalu….. mati.

Apakah memang benar seperti itu?
Apakah mereka—sebagai ODHA, memilih untuk menjalani hidup mereka seperi itu? Apakah itu pilihan mereka, atau… itu hanya sebuah tekanan? Tekanan dari diskriminasi masyarakat? Bahwa ODHA adalah tirani? Minoritas yang harus dikucilkan? Apa yang membuat mereka berbeda? Apa yang membuat hidup mereka less worthy daripada mereka yang tidak (belum) mengidap HIV/AIDS?
Jika memang kita handak berkontemplasi, apa sebenarnya yang membedakan kita dengan ODHA? Apa yang membedakan ODHA dari kita? Mari kita tengok beberapa renungan di bawah ini:

     1.   Apakah  ODHA akan mati?
YA!
Apakah kita akan mati?
YA!
Apakah mereka akan lebih cepat mati daripada  kita?
.......................................
Apakah kita akan memiliki waktu lebih lama untuk hidup daripada mereka?
………………….

Masih sebuah pertanyaan kan?
Lalu apa yang membedakan kita dengan ODHA?
Bahkan waktu kematian pun bukan patokan.
Hidup dan mati itu rahasia Tuhan.Tidak ada vonis yang dibuat manusia yang bisa memprediksi waktu kematian.

2.  Apakah ODHA mampu berhasil?
YA! Kita dapat melihat bukti dari sekian banyak ODHA yang memiliki motivasi tinggi untuk hidup. Mereka tidak berhenti berkarya, memotivasi, berlomba, berjuang.Bukan hanya untuk hidupnya, tapi utnuk kaumnya.Kelompok ODHA berjuang melawan diskriminasi.  Melawan  ketidak adilan sosial yang membatasi mereka, mengkritisi dan memandang mereka sebelah mata. Mereka sehat, sehat dalam keterbatasannya. Mereka mampu memanfaatkan sehatnya.  Para ODHa yang kehilangan semangatnya saat ini berusaha untuk bangkit. Menghapus penyesalan masa lalu dengan menyongsong masa depan sebaik-baiknya yang mereka bisa.

Boleh jadi semangat mereka lebih besar dari  kita,yang merasa tidak dibatasi,merasa bebas,tapi terperangkap dalam kebebasan yang kita buat sendiri. ODHA berbeda.mereka berhasil bebas dalam keterbatasannya.Mereka punya semangat. Mereka mampu berjuang. Jika  sudah tidak ada yang bisa diperbaiki dari masa lalu,yang bisa diperbaiki adalah masa depan. Itulah mengapa mereka—ODHA, mampu meraih kualitas hidup yang lebih bermakna—tidak kalah dari kira.

Sedangkan kita,ya..beginilah kita.dengan motivasi yang bisa naik turun.dengan keadaan diri yang sudah merasa sempurna.Seolah hidup hanya tinggal  menjalani, tanpa adanya beban. Berhasil tidaknya hidup kita,  bermakna tidaknya hidupkita,tidak ada yang menjamin. Seberapa besar kita akan lebih sukses  daripada mereka yang ODHA? Apakah kita benar-benar lebih superior dan memiliki kesempatan lebih besar dari  mereka? Well, bisa jadi kita memiliki kesempatan lebih besar. Namun terkadang, kita tidak menyadari apa yang ada di depan  mata.

karena dalam hidup bukan soal seberapa lama kita hidup, tapi seberapa baik kita memaknai hidup


2.       3. Apakah ODHA beresiko?
Ya!mereka beresiko.dan mungkin inilah salah satu alasan mengapa mereka dikuclkan. Mereka  berisiko atas apa? Sakit yang ditularkannya? Virus yang bersemayam dalam tubuhnya? Lalu apa?
ODHA—sebisa mungkin  mereka berusaha untuk tidak menularkan virusnya. Apakah anda berfikir ODHA akan balas dendam dengan cara menyebarkan virus mereka sebanyak-banyanya kepada orang lain? Tidak. Penyesalanan hidup mereka karena terjangkit AIDS, lebih besar daripada keinginan mereka untuk menyimpan dendam.  Andai  saja waktu dapat  mereka atur, ODHA akan memilih untuk memutar waktu, menghindar dari segala hal yang membuat mereka terjangkit AIDS—daripada mereka menghentikan waktu dan menyebarkan virus AIDS ke orang lain.

Kita,sebagai pihak yang tidak terkena AIDS yang harus mengayomi mereka,memberikan harapan bahwa  mereka memiliki hak hidup yang sama dengan kita,hak bersosialisasi  yang sama.hak untuk aktualisasi diri yang sama. Karena sejatinya Kita dan ODHA sama-sama beresiko. Kita, beresiko suatu saat terjangkit AIDS.ODHA beresiko suatu saat menyebarkan AIDS, yang perlu kita lakukan adalah mengurangi resiko kita terjangkit AIDS, dan mengurangi resiko  ODHA menularkan AIDS. Dan kita bisa belajar dari ODHA,sebagaimana ODHA belajar dari kita.
karena resiko adalah suatu relativitas atas sebuah kontinuitas sebab-akibat

Lalu kembali lagi ke pertanyaan awal,jika memang begitu lalu apa yang membedakan kita dengan ODHA?
Kualitas hidup bukan jaminan, lamanya hidup tak jadi patokan.

Jika memang tak ada yang membedakan,untuk apa mereka kita kucilkan?

Karena ODHA Hanya sebuah label. Label akan suatu status. Ya,status. HIV/AIDS adalah sebuah status kesehatan. Apakah lebih? Tidak