Proposal ini perlu divalidasi melalui ujian. Kenapa? Karena pembimbing dan penguji kita harus menilai, apakah skripsi kita nantinya itu mungkin atau reliable tidak untuk dilaksanakan (duile bahasanya!).
Jaman-jaman sekarang ini, teman-teman saya lagi galau proposal skripsi. Saya sih udah kelar galaunya karena udah ujian (ehm!). tapi jadi ‘terseret’ kegalauan gara-gara temen-temen saya. Perasaan dulu saya persiapannya biasa aja, nah ini, menjelang ujian temen-temen saya udah pada galau gimana mempersiapkan ujian proposal, gimana waktu presentasi, gimana konsumsinya, dan lain-lain. Oh, dan lebih galau lagi,temen-temen pada galau mau pake metode penelitian yang seperti apa. Argh, mau tak mau saya juga terseret kegalauan ini jadinya.
Jadi sekarang ini saya mau share soal gimana cara preparing buat ujian proposal skripsi. Bukan bermaksud sok menggurui atau – iyo iyo peh wis ujian proposal wae—saya ngepost tulisan ini. Ini cuma sekedar info buat temen-temen aja. habis saya sering ditanyain gimana alur buat nyiapin ujian proposal. Sebenarnya udah ada beberapa temen yang ujian (pasti sekarang udah lega dan –ogah nyentuh hal berbau skripi untuk sementara—ya kan?),tapi mungkin tulisan ini bisa jadi salah satu info yang bermanfaat. Oh iya, ini info terkhusus buat yang lagi menempuh kuliah di FK UNS, tapi kalo umumnya, buat semuanya, jadi semoga membantu juga. Hoho
SO, guys ,these are what you should prepare for Ujian Validasi Proposal Skripsi:
- Alur menyiapkan syarat-syarat sebelum ujian
Sebelum D-day (terserah mau ngartiin huruf ‘D’-nya apaan), kita harus mempersiapkan hal-hal seperti undangan, pemberitahuan ke bagian skripsi dan sebagainya. Mula-mulanya, kalau proposal kalian udah bau-bau mau selesai dan siap buat ujian (validasi), pertama-tama tentukan hari ujiannya dengan penguji dan pembimbing, terutama penguji 1 dan pembimbing 1. Kalo udah deal hari, waktu, dan tempat, baru lah kalian bilang ke bagian skripsi buat bilang bahwa kita udah siap ujian. Nanti, kalian akan diberi 2 lembar kertas, yang 1 adalah lembar saran, dan
satunya lagi lembar yang menyatakan bahwa kalian udah siap ujian di waktu, tempat,dan tanggal yang ditentukan. Lembar-lembar itu harus kalian mintain tanda-tangan (kalo ga salah ke pembimbing 1, penguji 1, dan validator) pokoknya dilihat aja di lembarnya itu butuh tanda tangan sapa aja. Hhehe.
Kalo udah ditandatangani,lembar-lembar tersebut dikembalikan ke bagian skripsi beserta lembar pengesahan proposal skripsi yang sudah ditandatangani lengkap buat dituker dengan undangan ujian yang dibuatin oleh pihak skripsi. Setelah dapet undangan, kalian minta tanda tangan (lagi) ke pembimbing 1, dan barulah menyebarkannya ke seluruh penguji dan pembimbing, juga 1 arsip ke bagian skripsi. Jangan lupa untuk menyerahkan copian proposal kamu ke masing-masing penguji dan pembimbing maksimal 1 hari sebelum hari-H. Terus, jangan lupa ambil lembar penilaian ujian ke bagian skripsi sehari sebelum ujian, dan persiapan peralatan lainnya kayak LCD, dan lain-lain (kalo belum tersedia)
Setelah itu, tadaaaa… preparation before D-day udah selesai. (tadi bilang Hari-H, terus ganti D-day, Ah, terserahlah..
2. Materi
Ya iyalah materi udah fardu ‘ain bin Sunah muakad dipersiapkan. Materi itu meliputi materi proposal dan presentasi.
a. Materi Proposal
Intinya tujuan dilakukannya ujian proposal adalah untuk mengetahui apakah kalian tahu dan mengerti tentang apa yang kalian tulis di proposal. Jadi ya sebaiknya kalian tahu tentang materi yang kalian tulis, kenapa memilih metode penelitian tersebut,kenapa sampelnya segini,kenapa analisis datanya pake ini, dan penting lagi, kenapa kalian merasa perlu untuk melakukan penelitian ini (latar belakang maksudnya). Hal yang fatal adalah ketika saat ujian,ada penguji yang nanya, ”ini di halaman bla bla bla kenapa Saudara menjelaskan bla bla bla..”, terus kalian lihat halaman yang dimaksud lalu mikir, “eh, kapan aku nulis ini ya?” JEGEERR! Jangan sampe itu terjadi yaa… atau misalkan ada copas-an dari skripsi kakak tingkat lain yang belum kalian ganti. Misal penelitian untuk Puskesmas X, di proposal masih tertulis di Proposal Y. Nah hlo ketahuan….
Intinya, telitilah sebelum maju ujian. Soal typo (salah ketik), spasi, tata letak,formatting dan lain-lain juga diperhatikan. Dan saya mengakui saya sangat ahli typo. Kayaknya keyboard saya mengalami dyslexia (nyalahin keyboar—tuh kan salah tulis lagi)
b. Presentasi.
Kalau soal presentasi, untuk ujian usahakan slide presentasinya sederhana saja. Nggak usah terlalu norak, gonta-ganti background, dan tulisan yang alay (misal judul ditulis pake jokerman—oh no), dan lain-lain. Saya sarankan font-nya pake Calibri, arial atau verdana. Pokoknya tulisannya yang nggak terlalu ribet bentuknya (dan nggak alay juga). Terus ukuran font-nya juga jangan kecil-kecil. Minimal 24 lah. Dan jangan terlalu banyak tulisan di slide. Mending diterangin pake gambar, bagan, atau grafik. Kalau bisa lagi sih, kalian lebih banyak nerangin di slide daripada baca slide. Kan kelihatan menguasai materi gitu.. (ehm)
Satu lagi, slide-nya jangan panjang-panjang. Ntar tiap tipus kalian bikin slidenya. Panjang bro.. mending kalau soal tipus dibuat singkat atau langsung dimasukkan ke kerangka pemikiran. Biasanya kalo ujian proposal yang dilihat latar belakang dan metopennya, sedangkan kalian cuma ada 15 menit buat presentasi. Jadi tipusnya dipersingkat aja.
3. Konsumsi
Jujur, yang satu ini yang bikin saya lebih galau sebelum D-day. Saya bingung, apakah snack saja? Atau pake makan? Atau pake bawain buat dibawa pulang? Belinya dimana? Kalo beli disini udah pantes nggak ya? Dan sederet pertanyaan lainnya. Bagi saya semua makanan itu enak, dan saya tahunya hanya brand-brand itu aja yang biasa dipake buat ujian. Soal yang satu ini sih, saran saya terserah kalian. Sesuaikan dengan budget dan selera penguji-pembimbing kalian. Biasanya untuk ujian proposal hanya pake snack saja (dan beneran, saya cuma pake snack aja). Tapi pada kenyataanya, temen-temen saya yang ujian proposal juga memberikan makan siang dan kudapan yang dibawa pulang. (gitu bilang ke saya cuma pake snack, fuih!). Saya merasa bersalah karena hanya membeli snack (hiks). Next time I’ll do it better…
Saran yang bisa saya berian, minta bantuan temen-temen aja yang membeli konsumsi. Sebelum hari-H, kalian kan harus menyiapkn diri (fisik, mental, materi, sosial, budaya), jadi jangan soal konsumsi aja sudah bikin ribet sendiri. Apa gunanya teman coba?! Hehe. Tapi jangan lupa membalas jasa teman yang sudah membantu waktu teman alian ujian nanti ya (dengan ngabisin makanannya). *plaaak*
4. Antisipasi Pertanyaan
Nah, ini nih yang bikin deg-deg suir. Setelah presentasi akan ada sesi Tanya Jawab. Disinilah biasanya ada istilah ‘dibantai’, maksudnya diberondong dengan berbagai pertanyaan. Lalu bagaimana cara mengantisipasinya? Uhm, kalau saya sih, berusaha ‘manebak’ apa yang bakal ditanyain pada saat ujian, dan mempersiapkan jawabannya sebelum hari-H. untuk ‘menebak’ pertanyaan apa yang bakal diberikan, tentu kita harus mengenal karakter penguji dan pembimbing kita. Biasanya beliau akan menanyakan soal apa. Jika beliau biasanya menanyakan soal teorinya, maka persiapkan materi teorinya. Kalau beliau lebih condong ke metopen, persiapin metopennya. Kalau sebelum hari-H beliau udah bilang, “Nanti soal ini saya tanyakan di ujian”, ya udah tentu soal itu yang harus kalian cari tahu jawabannya. Selain itu, mungkin kalian bisa tanya kakak tingkat yang dulu penguji dan pembimbimngnya sama kayak kalian. Waktu itu mereka ditanyain apa aja, gimana cara menghadapinya, dan lain-lain.
Terus, kalo misal waktu ditanyain ternyata kita nggak bisa jawab bagaimana??? Uhmm… berdoalah pada yang diatas. Hhehe. Mungkin kalian bisa bilang bahwa kami belum menemukan sumber yang pasti, setelah ini akan saya cari tahu. Intinya kalau nggak tahu hindarilah pose—ingah-ingih, garuk kepala, pandangan mata keatas. Setidaknya kalian harus terlihat tenang (pas baca ini pasti ada yang ngebatin—ngomong emang gampang, kenyataanya?pasti yang nulis sendiri juga bakal kayak gitu). Hey,I’m just giving a suggestion lho..
Jawablah pertanyaan sebaik-baiknya yahh. Dan terimalah saran dari pembimbing-penguji dengan tangan terbuka.
Wahh.. panjang bener postingannya. Nggak kerasa. Oh iya, yang pentiong lagi, jangan lupa berdo’a sebelum hari-H, sebelum presentasi dan sebelum kegiatan apapun (ya iyalah). Terus, minta restu orang tua, keluarga, kakak tingkat, temen, siapa aja deh…
Sensasinya dapet SMS, tweet, atau ucapan “Samangat ya.. sukses ujiannya” dari orang lain itu.. feels so great banget. Menyenangkan. Apalagi kalo pacar atau gebetan yang ngucapin, halah, berasa jadi orang paling bersemangat di dunia dehh.. (bukan pengalaman pribadi—sedih).
Jadi, segitu saja yahh.. semoga Ujian kalian lancarrr..
Bagi yang beum ujian semoga cepat menyusul ujian
Bagi yang sudah ujian, semoga segera menyentuh skripsinya (jangan kelamaan euphoria—Yang penting gue udah ujian)
Dan Bagi yang sudah ujian tapi masih revisi, semoga segera mendapat pencerahan mengerjakan revisinya (curcol nih ye)