Pages

Sabtu, 22 Oktober 2011

KEEP BELIEVIN’!


Udah lama nggak nge-poost.. #CiumBlog *kangen*

Kali ini cerita apalagi?

Saya ngerasa hidup saya akhir-akhir ini up-side-down..(Baca: Naik—miring-miring—turun). Intinya hidup saya akhir-akhir ini nggak jelas. Setelah minggu PKM kelar,saya mulai digalaukan dengan minggu ujian. Tapi bentar, sebelum saya mulai ngegalau, saya mau cerita dulu soal ‘rempongnya PKM’.

Well, kalo boleh saya cerita,PKM adalah ajang di kampus saya untuk pada berlomba-lomba nuangin ide (penelitian, kewirausahaan,pengabdian masyarakat, teknologi, dll) dalam bentuk proposal.nah, kalo proposalnya lolos, didanain deh ntu, maksimal 10 juta (tapi kenyataannya dananya disunat abis—disunatnya ampepangkal preputium kali ya, habis dananya berkurang banyak banget sih).hehe. Nah, ngomong-ngomong soal PKM, sejauh pengamatan saya ada beberapa tipe orang nih yang ikut PKM. Tau sendiri kan saya orangnya suka (sok) beranalisa,meski g pake sumber data yang jelas. Hoho. Jadi, menurut saya, yang menjadi niat seseorang ikut PKM tu ada beberapa macem:

  1. Yang beneran niat: ini tipenya yang emang udah dari bawaan orok suka neliti. Jiwa curious-nya tinggi, suka tantangan, dan pengejar prestasi (prestasi kok dikejar? Prestasi tu diraih woy!).Tipe ini kemungkinannya ada dua: ikut sebanyak-banyaknya PKM biar kesempatan lolos makin besar, atau yang ‘ikut dikit aja tapi fokus’. Tapi di sekitar saya,tipe pertama kayaknya lebih banyak (dan lebihmudah) ditemui
  2. Yang agak-agak niat: Nah,. Ini tipe ‘pupuk bawang’ kalo istilah jawanya. Jadi ini tipe yang diajakin mau.. disuruh-suruh mau (tapi kadang nggak mau juga). Intinya pokok’e melu lah. Tahu kan kalo PKM tuh harus diikuti mahasiswa lintas angkatan. Nah, biasanya,orang yang niat (tipe 1) bakal nyari orang tipe 2 ini buat ‘lengkap-lengkapan anggota’. Bisa jadiberasal dari beda angkatan, Atau dari sesama angkatan, pokoknya yang mau diajak kerjasama. Tipe ini nggak akan bergerak jika nggak disuruh. Yah, kurang inisiatif lah.. namanya juga pokok’e melu. Jadi, ketua kelompok biasanya kudu rajin-rajin ngasih tugas ke tipe 2 ini, dan kudu rajin mem-follow up. Saya juga kadang-kadang jadi tipe ini di beberapa PKM #ups #ketahuan
  3. Yang ada niat terselubung: Tipe ini yang patut dicurigai dan diwaspadai. Tipe terselubungnya biasanya modus ekonomi sih.. intinya ikut PKM ada modus ekonominya,’pemasukan semaksimal mungkin, pengeluaran seminimal mungkin’. Terus kalau menemui tipe ini bagaimanaa? Ya uda,. itu urusannya yang punya niat sama yang diatas kan? keep enjoy lah.. tapi jangan lupa minta bagian kalian. (lho?) *plaaakkk*

Di lain pihak, bikin kelompok PKM tu kadang tebak-tebak buah manggis. Kadang kita nggak kenal tu orang, belum tau sifat dan tabiatnya, main comot aja jadi anggota,ya gara-gara dasar pemikiran tadi, ‘buat lengkap-lengkapan’. Jadinya, kadang waktu pelaksanaan PKM (kalo misalkan PKM kalian lolos didanai), kalian akan mengetahui sifat sebenarnya dari temen setim kalian. Yang enak ya enak.. yang g enak ya silahkan di enak-enakin. Kalo udah nemu partner yang klop.. cap cuz deh!

So, back to story saya soal PKM. Awalnya saya kesulitan cari pembimbing. Bayang pun, biasanya cari pembimbing PKM tu tinggal telepon dosen,pasti dosennya mau,dan biasanya g pake aturan kuota. Eh, sekarang pake aturan ada kuota maksimal segala. Jadilah saya kena tolak-tolak dari beberapa dosen yang kuotany emang udah penuh (salah siapa nyari dosennya mepetdotcom?). tapi akhirnya saya nemu dosen juga, dan dosen ini malah ngerekomendasikan dosen lain buat PKM saya yang lain. (tuh, Allah baik banget kan kalo ngasih petunjuk?).

Intinya sih, dibalik segala kerempongan, ke-hectic-an saya di H-2 sampe H-sepersekian menit sebelum Pengumpulan PKM ditutup,terbayar sudah…banyak kemudahan yang saya peroleh satu-persatu.

It seems like He lead me to one another. From a point to another point, making a line.

Jadinya saya makin percaya, selama kita percaya kalau Allah bakal ngasih kita kemudahan, ya itulah yang terjadi, setidaknya itulah yang akan kita rasakan nantinya.

Inget kan sama kalimat “Aku (Allah) adalah persangkaan hamba-Ku”. Jadi, seperti apa yang sudah saya tulis sebelumnya soal khusnudzon, ya keep khusnudzon sama Allah, dan rasakan sensasinyaJ


It’s about to feel, not to taste.

Jadi beginilah saya, dengan kehidupan sayaa yang serba random,rempong,but still trying to keep it enjoy. *meski waktu ujian THT berasa mau bakar menyan*

So, Keep believin’ GUYS!

And Chase Reach your Dreams!! ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your trace here. tinggalkan komentar disini ^^
Jika ingin menggunakan emoticon diatas, jangan lupa hurufnya diapit oleh titik dua (:) yah
pilih profil sesuai ID kamu atau pilih name/url, url boleh kosong kok :)